Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

13 Jenis Pembangkit Listrik di Dunia, Pembangkit Nomor 3 menjadi Andalan di Indonesia

Jenis Pembangkit Listrik di Dunia - Berbicara tentang listrik, kita setiap harinya tidak lepas dari penggunaan listrik, pemanfaatan listrik.

Sebagai contoh saja katik Sobat Listrik mau membaca artikel ini menggunakan HP pasti menggunakan listrik.

ilustrasi listrik menyalakan lampu

Untuk charge HP Sobat kan perlu listrik bukan? Untuk menyalakan lampu dirumah perlu listrik juga bukan?

Mungkin kadang tidak disadari saja, namun demikian, pernahkah Sobat bertanya-tanya tentang bagaimana sebenarnya listrik ini dihasilkan?

Pembangkit Listrik

Jadi, agar HP kita tetap bisa nyala dibutuhkan listrik, ataupun peralatan lainnya seperti Rice Cooker, Kulkas dan peralatan rumah tangga lainnya kebanyakan membutuhkan listrik.

Untuk menghasilkan listrik tersebut, diperlukan sebuah sistem namanya pembangkit listrik.

ilustrasi pembangkit listrik

Untuk cara kerja bagaimana pembangkit listrik bisa menghasilkan listrik akan dijelaskan pada artikel yang lain.

Di dalam artikel ini kita akan mengenal terlebih dahulu apa saja jenis-jenis pembangkit listrik yang ada di Dunia.

Jenis Pembangkit Listrik di Dunia

Setidaknya ada kurang lebih 13 Jenis Pembangkit listrik di Dunia yang Saya ketahui, jika ada yang kurang bisa ditambahkan di kolom komentar ya Sobat Listrik.

1. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Pembangkit listrik yang satu ini merupakan salah satu jenis pembangkit listrik tertua di Indonesia. Dikutip dari Wikipedia, awal-awal adanya PLTA di Indonesia adalah PLTA Pakar dan PLTM Salido Kecil.

ilustrasi air terjun untuk PLTA
ilustrasi air terjun yang bisa dimanfaatkan untuk PLTA

Kategori PLTA ada 3 ya Sobat Listrik, yang ditentukan oleh kapasitas yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik ini, yaitu :

  1. PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ) yang berkapasitas <100 kW (kilo Watt). PLTMH biasanya dibangun pada daerah-daerah pedesaan yang mempunyai sumber air terjun atau daerah tertentu yang isolated (jauh dari jaringan PLN pada Umumnya) sehingga perlu menggunakan PLTMH ini.

    Jadi jika ada sobat listrik yang bertanya mengenai pembangkit listrik dengan skala kecil yang menggunakan tenaga air disebut pembangkit listrik tenaga mikro hidro ya.

    Contohnya adalah PLTMH Ngaol.

    PLTMH Ngaol
  2. PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro) yang berkapasitas 100 kW s.d 5.000 kW. Skala pengembangan PLTM biasanya sudah dibuat oleh perusahaan tertentu atau dibuat oleh perusahaan milik BUMD, karena nilai investasinya yang cukup besar.

    Biasanya dikembangkan oleh perusahaan penyedia air di daerah setempat, karena biasanya perusahaan tersebut membendung air untuk digunakan dalam produksi air untuk masyarakat sekaligus terdapat produksi listrik.

    Contoh PLTM adalah PLTM Cirompang milik PT Tirta Gemah Ripah (PDAM milik Jawa Barat).

    PLTM Cirompang
    Sumber Facebook Tirta Jabar

  3. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yang berkapasitas >5.000 kW. Pembangkit listrik Tenaga Air ini berkapasitas besar, tentunya skala industri yang memilikinya, atau perusahaan khusus yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan pembangkit listrik.

    Contoh pembangkit listrik tenaga air milik PLN yang besar dan terkenal adalah PLTA Saguling, PLTA Cirata, PLTA Jatilihur yang berada di kawasan atau aliran sungai Citarum di Jawa Barat.

    PLTA Saguling
    PLTA Saguling
    Sumber beritasatu.com

2. PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin)

Dengan memanfaatkan angin yang bertiup konstan dan dengan kecepatan tertentu, kita bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan listrik.

Energi dari angin akan digunakan untuk memutar baling-baling, kemudian puratan dari baling-baling tersebut dikopel atau disambungkan dengan generator listrik sehingga bisa menghasilkan listrik.

Itulah cara menghasilkan listrik dengan memanfaatkan energi dari angin.

Contoh PLTB yang terkenal di Indonesia adalah PLTB Sidrap (Sulawesi) yang peresmiannya dilakukan oleh Presiden waktu itu.

PLTB Sidrap
PLTB Sidrap
Sumber : dw.com

Terlihat seperti di Eropa sana ya Sobat Listrik. Terlihat megah berdiri tiang-tiang PLTB Sidrap, seperti tanaman saja ya karena begitu banyaknya.

3. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)

Sesuai judul di artikel ini, bahwa PLTU memang menjadi andalah sistem kelistrikan di Indonesia. 

Dikutip dari Kontan, per awal tahun 2020 total kapasitas PLTU di Indonesia mencapai 49% dari kapasitas pembangkit listrik di Indonesia.

ilustrasi PLTU


51% kapasitas yang lainnya disusul oleh pembangkit dengan bahan bakar gas, ada juga Energi Baru Terbarukan (EBT) termasuk di dalamnya PLTA.

Makanya hal ini menjadi tulang punggun kelistrikan di Indonesia.

Namun seiring berjalannya waktu, kedepan, Indonesia berkomitmen untuk menambah porsi EBT, bisa melalui PLTS, PLTB, Panas Bumi dan lain sebagainya.

4. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)

Pembangkit listrik ini memanfaatkan gas hasil pembakaran di ruang pembakaran untuk menggerakan turbin yang dikopel atau disambungkan dengan generator sehingga menghasilkan listrik.

Gas Turbine
Sumber : ge.com

Bahan bakar dari PLTG bisa dari Gas Alam dan juga bisa dari BBM (Solar/HSD).

Keberadaan PLTG saat ini sudah sangat jarang, karena efisiensinya yang rendah. Kebanyakan PLTG yang ada saat ini sudah ditambah dengan HRSG (Heat Recovery Steam Generator) sehingga bisa menghasilkan tenaga listrik kembali tanpa harus menambahkan bahan bakar kembali.

Akan di bahwa di bawah ini mengenai PLTGU.

5. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenagas Gas dan Uap)

Jadi PLTGU merupakan (seolah-olah) gabungan dari PLTG dengan PLTU. Kenapa demikian?

PLTGU Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap
Sumber : cnbcindonesia.com

Karena gas buang dari PLTG yang masih sangat panas (kisaran 500 degC) bisa digunakan untuk memanaskan air lagi sehingga menghasilkan uap dan uap yang bertekanan tinggi ini bisa menggerakkan turbin Uap seperti layaknya turbin uap pada PLTU.

Alat yang digunakan untuk memanfaatkan panas gas buang dari PLTG disebut HRSG (Heat Recovery Steam Generator). HRSG ini adalah seperti alat pemanas seperti layaknya Boiler di PLTU.

Gabungan dari PLTG dan PLTU ini yang disebut sebagai PLTGU dan menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi, karena panas sisa PLTG bisa dimanfaatkan kembali untuk menghasilkan listrik.

6. PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas)

Pembangkit Listrik dengan bahan bakar gas saja. Berbeda dengan PLTG yang bisa menggunakan solar dan gas, kalau PLTMG ini hanya menggunakan gas alam saja untuk kegiatan operasionalnya.

Kemudian untuk sistem pembakarannya juga berbeda, kalau PLTG memanfaatkan tekanan tinggi dan kompresi di dalam kompressor, sedangkan PLTMG menggunakan busi dan penggeraknya adalah piston.

Contoh PLTMG yang ada di Indonesia adalah PLTMG Arun di Aceh.

PLTMG Arun Aceh
Sumber : detik.com

7. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)

Selanjutnya adalah tentang PLTS, dimana PLTS ini merupakan sumber energi listrik dengan tenaga surya dan tergolong energi baru terbarukan.
PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Pembangkit listrik ini sangat mudah dalam pengelolaannya, karena hanya dengan melakukan pembersihan di panel saja (jika diperlukan).

Karena jika kotor maka akan menghalangi dari cahaya matahari.

Bisa dibilang malah "free maintenance", karena memang tidak ada putaran, tidak ada gerakan, tidak ada gerakan, sehingga akan sangat susah untuk rusak.

Hal ini juga yang membuat siapa saja boleh menginstallnya dirumah-rumah, namun dengan kapasitas tertentu saja, karena dengan kapasitas yang lebih besar diperlukan sertifikat laik operasi (SLO) dan persyaratan lainnya.

8. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)

Pembangkit listrik tenaga diesel ini memanfaatkan tenaga dari diesel untuk penggerak utamanya. Jadi bahan bakar yang digunakan solar atau kalau saat ini disebut B30 (Bio Solar).

Hasil gerakan dari mesin diesel ini akan disambungkan ke generator listrik dengan menggunakan poros, sehingga jadilah listrik.

Untuk saat ini PLTD kebanyakan berkapasitas kecil dan berada atau ditempatkan pada kepulauan-kepulauan. Karena sifatnya yang mudah digunakan dan di install.

Karena untuk di Pulau yang besar sudah ada pembangkit listrik yang besar-besar seperti PLTU dan PLTGU.

Contoh PLTD yang ada di Indonesia adalah PLTD Pesanggrahan di Bali.

PLTD Pesanggrahan
Sumber : wartsila.com

9. PLTGL (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut)

Pembangkit ini merupakan pembangkit dengan energi baru terbarukan, karena sumbernya melimpah ada di alam dan tidak merusak lingkungan.

ilustrasi PLTGL
sumber : blog.unnes.ac.id

Sekilas cara kerja dari pembangkit tenaga gelombang laut adalah dengan memanfaatkan gelombang laut, yang akan dikonversi menjadi gerakan memutar.

Putaran ini akan disambungkan dengan generator sehingga menghasilkan listrik. Kelihatannya jenis pembangkit listrik ini belum ada di Indonesia, padahal di Indonesia kaya akan sumber daya laut ya Sobat Listrik.

Mungkin secara study belum memenuhi unsur komersial, sehingga belum ada investor yang tertarik untuk mengembangkan dan membangun PLTGL ini.

10. PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)

Lagi-lagi jenis pembangkit ini kelihatannya belum ada di Indonesia, mungkin dibangun untuk penelitian sudah ada, yang untuk komersial seprtinya belum ada.

Dengan memanfaatkan pasang surut air laut ternyata kita bisa menghasilkan tenaga listrik yang sangat ramah lingkungan.

Untuk melengkapi penjelasan tersebut bisa dilihar pada ilustrasi berikut ini.

Pembangkit listrik tenaga pasang surut PLTPSsumber : esdm.go.id

Karena di laut Indonesia, terjadinya pasang surut air laut terjadi dalam rentang hari saja, hal ini pula yang menghasilkan gerakan air laut yang bisa keluar masuk, sehingga jika dipasangkan kincir air disana akan berputar.

11. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)

Pembangkit listrik ini memanfaatkan dari alam juga, yaitu memanfaatkan panas bumi yang ada di perut bumi untuk digunakan dalam menggerakkan turbin dan dikopel dengan generator, sehingga dapat menghasilkan listrik.

Sebenarnya PLTP ini mirip dengan PLTU, yang berbeda hanyalah pada penghasil uap untuk menggerakkan turbine.

Kalau PLTU menggunakan hasil pembakaran batubara ataupun bisa juga MFO atau gas alam untuk memanaskan air sehingga menghasilkan uap, sedangkan PLTP ini sudah menjadi uap, namun uap panas dari perut bumi kadang perlu ada treatment khusus sehingga terbebas dari gas gas berbahaya.

Contoh PLTP di Indonesia adalah PLTP Dieng.

PLTP Geodipa Dieng
sumber : geodipa.co.id

12. PLTSa

Pembangkit listrik satu ini ada di Indonesia, yang Admin tahu adalah di Benowo Surabaya. Jadi di sana ada tempat pembuangan sampah dan sampah tersebut dijadikan pembangkit listrik.

Sebenarnya PLTSa ini adalah pembangkit listrik biasa yang berbahan bakar gas alam, karena sebenarnya yang diolah dari sampah ini (sampah organik) akan menghasilkan gas Methane sebagai bahan bakar utama dari pembangkit listrik tenaga sampah tersebut.

Contoh PLTSa adalah PLTSa Benowo Surabaya.

PLTSA Benowo Surabaya
Sumber detik.com

13. PLTN

Pembangkit listrik tenaga nuklir belum ada di Indonesia. Dulu sempat ramai diperbincangkan untuk dibangun di daerah Jepara kalau tidak salah, namun karena polemik dan terkait masalah lainnya jadi belum dibangun hingga saat ini.

Namun sebenarnya reaktor nuklir ada banyak di Indonesia, seperti di Yogyakarta, Serpong Tangerang (BPPT), di Bandung dan beberapa tempat lainnya.

Oiya, sebenarnya pembangkit listrik tenaga nuklir ini adalah seperti pada pembangkit PLTU pada umumnya, hanya saja pemanas untuk boiler itu menggunakan reaksi nuklir (memanfaatkan energi dari proses pembelahan inti atom).

Kalau bahan bakar di PLTU umumnya menggunakan batubara, sedangkan di PLTN menggunakan uranium atau plutonium.

PLTN pembangkit listrik tenaga nuklir


Contoh 10 PLTN yang terkenal dan terbesar di Dunia dikutip dari detik.com adalah :
  1. Kashiwazaki-Kariwa di Jepang ini berkapasitas bersih sekitar 7.965 MW
  2. PLTN Nuklir Bruce di Kanada ini kapasitas bersihnya mencapai 6,384 MW
  3. PLTN Kori di Korea Selatan ini memiliki kapasitas bersih 6.040 MW
  4. PLTN Hanul ini masih di Korea Selatan, dengan kapasitas bersih 5.928 MW
  5. PLTN Hanbit di Korea Selatan ini berkapasitas Bersih 5.875 MW
  6. PLTN Zaporizhia ini ada di Ukraina. Menjadi yang terbesar di Eropa dengan kapasitas 5700 MW
  7. PLTN Gravelines yang ada di Prancis ini, kapasitas bersihnya 5.460 MW
  8. PLTN Paluel ini adanya di Prancis, memiliki kapasitas bersih 5.320 MW
  9. PLTN Cattenom dengan kapasitas bersih 5.200 MW ini berlokasi di Prancis
  10. PLTN Wolseong berkapasitas bersih 4.598 MW ini ada di Korea Selatan

14. PLTBM (Pembangkit Listrik Tenaga Bio Massa)

PLTBM menggunakan biomassa seperti bekas perkebunan, bekas pertanian, bekas pengolahan kayu dan lain sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk pembakaran.

ilustrasi PLTBM Biomassa
ilustrasi PLTBM
sumber kabar-energi.com

Untuk menjadikan biomassa menjadi bahan bakar bisa dilakukan pembakaran langsung dalam boiler sehingga panasnya bisa digunakan untuk menghasilkan uap panas dan uap tersebut bisa digunakan untuk memutar turbine.

Kemudian bisa juga dilakukan fermentasi dalam ruangan tertutup sehingga dihasilkan gas Methane yang berfungsi untuk bahan bakar, seperti layaknya pada PLTSa.

Biomassa yang sering digunakan adalah ampas bekas sisa gergaji dari kayu-kayu, atau dari pabrik pengolahan kayu.

Atau bisa juga limbah hasil dari pabrik pengolahan kelapa sawit.

Contoh PLTBM di Kalimantan adalah PLTBM Rezeki 1 Siantan 10 MW.

PLTBM Rezeki 1 Siantan 10 MW
sumber : iniborneo.com

Penutup

Demikian Sobat Listrik mengenai Jenis Pembangkit Listrik yang ada di Dunia, semoga informasi ini dapat menambah wawasan Sobat Listrik semua mengenai pembangkit Listrik.

Yang pernah Sobat Listrik kunjungi, atau lihat di Indonesia pembangkit listrik jenis apa?

Silakan tuliskan di kolom komentar ya, kita saling berbagi Informasi.

Posting Komentar untuk "13 Jenis Pembangkit Listrik di Dunia, Pembangkit Nomor 3 menjadi Andalan di Indonesia"